Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Karen Pimpo

Kesetiaan di Masa Depan

Sara kehilangan ibunya ketika ia baru berusia empat belas tahun. Tak lama kemudian, ia dan saudara-saudaranya kehilangan rumah mereka dan menjadi tunawisma. Bertahun-tahun kemudian, Sara bertekad untuk menyediakan bagi anak-anaknya di masa depan suatu warisan yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Ia pun bekerja keras untuk membeli sebuah rumah, supaya keluarganya dapat memiliki kehidupan yang stabil, sesuatu yang tidak pernah ia miliki.

Yakin Sepenuhnya dalam Allah

Para peneliti di Fujian, Tiongkok, bermaksud menolong para pasien Unit Perawatan Intensif (ICU) agar dapat tidur lebih nyenyak. Mereka mengukur pengaruh alat bantu tidur pada para subjek penelitian di dalam ruangan yang disimulasikan mirip dengan ruang ICU, lengkap dengan pencahayaan terang setara rumah sakit dan rekaman bunyi mesin-mesin serta suara perawat bercakap-cakap. Penelitian mereka menunjukkan bahwa perlengkapan seperti masker tidur dan penutup telinga meningkatkan kualitas istirahat para subjek penelitian. Namun, mereka mengakui bahwa bagi pasien yang benar-benar sakit di ruang ICU yang sesungguhnya, tidur nyenyak masih sulit untuk dialami.

Hadiah yang Tidak Selayaknya Diterima

Saya terkejut ketika seorang teman memberi saya hadiah baru-baru ini. Saya merasa tidak layak menerima hadiah sebagus itu darinya. Ia mengirimkannya setelah mendengar saya sedang mengalami tekanan di tempat kerja, padahal ia sendiri juga mengalami banyak tekanan, bahkan mungkin jauh melebihi yang saya alami. Ia harus merawat orangtua yang menua, anak-anak yang sulit, gejolak di tempat kerja, dan masalah dalam pernikahannya. Saya tidak menyangka kalau ia lebih memikirkan saya daripada dirinya sendiri, dan hadiah sederhana yang ia berikan membuat saya terharu.

Dipuaskan

Pembunuhan Dr. Martin Luther King Jr. yang mengerikan terjadi pada puncak gerakan hak-hak sipil Amerika pada era 1960-an. Namun, hanya empat hari berselang, istri mendiang yang bernama Coretta Scott King dengan berani mengambil alih peranan sang suami dengan memimpin unjuk rasa. Coretta, seorang pejuang hak-hak asasi yang gigih, memiliki kerinduan mendalam akan tegaknya keadilan.

Meringankan Beban

Ketika para wanita dalam kelompok pendalaman Alkitab kami yang baru terbentuk menghadapi serangkaian tragedi, kami pun membagikan pengalaman pribadi kami kepada satu sama lain secara mendalam. Ada yang kehilangan ayah, ada yang merasakan pedihnya menghadapi ulang tahun pernikahan setelah bercerai, ada pula yang melahirkan anak yang tuli total, dan yang lain harus melarikan anak ke IGD. Semua itu adalah pengalaman yang terlalu berat untuk dilalui siapa saja seorang diri. Kerapuhan masing-masing dari kami menjadikan semua orang lebih terbuka. Kami menangis dan berdoa bersama, sehingga kami yang tadinya tidak saling mengenal ini akhirnya menjadi teman-teman dekat, hanya dalam waktu beberapa minggu.

Memilih Berbelas Kasihan

Sebuah video berdurasi lima menit berisi berbagai adegan kecelakaan yang berhubungan dengan salju menjadi fokus dari suatu episode acara TV. Di dalamnya ditampilkan orang-orang yang jatuh saat meluncur dari atas atap, menabrak benda-benda saat melesat di atas salju, dan tergelincir di lantai yang dilapisi es. Semua adegan itu membuat penonton di studio dan di rumah tergelak sambil bertepuk tangan. Tawa mereka terdengar paling kencang ketika orang-orang di video itu celaka akibat kekonyolan mereka sendiri.

Menyerahkan Kendali kepada Allah

Bayangkan pohon ek megah yang cukup kecil untuk ditempatkan di atas meja dapur. Itulah bonsai, pohon hias yang cantik, versi mini dari pohonnya yang dapat Anda temukan di alam. Tidak ada perbedaan genetik antara bonsai sebagai hiasan dan pohon ukuran besarnya. Ukuran bonsai hias tetap kecil karena batang dan akarnya sengaja dipangkas dan ditempatkan dalam pot kecil untuk menghambat pertumbuhan.

Teguran yang Membawa Kehidupan

“Aku sudah mengajaknya bicara baru-baru ini, dan itu tidak mudah,” kata Shellie. “Membicarakan masalahnya memang tidak nyaman, tetapi aku rasa sikap dan tindakannya perlu diluruskan agar ia tidak lagi menyakiti orang-orang di sekitarnya.” Shellie sedang berbicara tentang seorang wanita muda yang ia bimbing. Meski tidak nyaman, percakapan tersebut membuahkan hasil dan justru memperkuat hubungan mereka. Bahkan, beberapa minggu kemudian, kedua wanita itu dapat berbicara tentang tema kerendahan hati dalam kebaktian doa di gereja mereka.

Naskah yang Hidup

Untuk mengenang hasil karya sang kakek, Peter Croft menulis, “Kerinduan terdalam saya bagi siapa pun yang membuka Alkitab miliknya, versi apa pun yang mereka baca, adalah agar mereka tidak saja memahami, tetapi mengalami Kitab Suci sebagai naskah yang hidup, yang sama relevannya, sama berpengaruhnya, dan sama menakjubkannya seperti ketika dibaca ribuan tahun lalu.” Kakek Peter adalah J. B. Phillips, seorang gembala kaum muda yang melakukan parafrasa terhadap Alkitab ke dalam Bahasa Inggris sehari-hari pada masa Perang Dunia II supaya isinya lebih mudah dipahami oleh murid-murid di gerejanya.